KEJUJURAN YANG MAHAL

Masih ingatkah anda dengan keluarga jujur…Siami dan anaknya Yang dengan keras menentang contekan massal…yang dengan lantang menyuarakan ketidak jujuran…yang mungkin sebenarnya banyak saima-saima juga di antara kita.. Tapi mereka memilih diam karena takut akan mayoritas kebobrokan… Aneh…di kelas saya gembor-gemborkan motto “TIDAK JUJUR HANCUR”  Tapi di luar sana “JUJUR=HANCUR”  Dibuat dari apakah manusia INDONESIA sekarang ini….pendidikan berkarakter yang di gembor-gemborkan terbukti sudah…proses di ajak berjujur ria..tapi di patahkan ketika UAN berjalan..yang harusnya peristiwa sacral untuk menempa kejujuran malah menempa ketidak jujuran… MALU…karena saya juga seorang GURU….kembalikan saja seperti sedia kala…berapapun nilainya mereka lulus, biarkan mereka belajar jujur..dari pada nilai bagus tetapi kita menanam ketidak jujuran,kebobrokan di jiwa anak-anak kita…kita seperti memasang bom…dan akhirnya nanti ketika mereka menjadi birokrat,teknokrat dan sebagainya akan mengumbar ketidak jujuran mereka..tidak aka nada manusia-manusia idealist yang membela kepentingan Negara,masyarakat… Kembalikan seperti dulu….biarkan seleksi alam yang berkata…jangan ada ketidak jujuran lagi..cukup sekarang…kita tak bisa menutup mata selamaya…tidak bisa..sampai kapan??!!

Sertifikasi dan Mengajar 24 Jam

Kadang saya masih bingung dengan syarat yang diberlakukan untuk guru yang sudah mengantongi sertifikasi guru profesional yaitu harus mengajar 24 jam.

Untuk jam mata pelajaran yang 1 kali pertemuannya 4 jam tidak akan menjadi begitu masalah karena jumlah kelas yang diajar tidak terlalu banyak, tetapi jika seperti saya yang 1 kali pertemuannya 2 jam maka harus mengajar 12 kelas agar bisa ikut sertifikasi dan selamanya akan seperti itu.

Dan jika 1 kelas dalam rombongan belajar itu bukan kelas kecil artinya berisi 40 anak maka sudah bisa anda bayangkan bagaimana jadinya, padahal dalam kelas sedang saja, 36 anak dalam 1 kelas kadang kita belum bisa mengajar secara profesional.

Saya kok merasa hal yang ditetapkan untuk syarat sertifikasi itu terlalu berlebihan, saya rasa jika kita ingin benar-benar profesional maka beban mengajar 24 jam itu tidak harus di sama ratakan pada semua mata pelajaran. misalnya bolehlah mematok 24 jam untuk mata pelajaran yang 1 kali pertemuannya 4 jam tetapi untuk yang hanya 2 jam dalam 1 kali pertemuan jangan 24 jam juga. 18 jam pun (syarat minimal jam mengajar bagi PNS) jika kita ingin benar benar profesional mengajar masih belum maksimal..mengapa???

KARENA;
1. Administrasi mengajar (RPP dkk) kalau guru terlalu banyak beban cenderung “copy paste”. itu saya jumpai pada guru yang sertifikasi maupun yang belum.sedangkan idealnya administrasi mengajar itu berbeda tiap kelas karena kondisi tiap kelas beragam.
2. Penilaian terhadap siswa jadi kurang maksimal (bukan ulangannya tetapi remidi dan pengayaan). idealnya tiap anak mempunyai portofolio untuk penilaian.
3. Pendekatan pada siswa kurang berjalan baik
4. Penilaian proses (seperti pada mata pelajaran ketrampilan) akan sulit di terapkan dengan maksimal.

Bagaimana Pendapat ANDA???

Ya…Saya tidak sendiri

2 hari ini terasa amat berat, setelah suami baru sembuh dari masuk anginnya yang parah (sampe g bisa bangun) si Kecil ikut-ikutan sakit panas, kayaknya mau flue..dan ternyata benar..setelah itu eh saya pun ikut-ikutan sakit juga. Jadi lengkap deh di proklamirkan 2 hari lalu sebagai “hari sakit keluarga” hehehehe

Tapi emang Allah itu maha Bijaksana, kalo saya tidak sakit selama 2 hari ini mungkin saya tidak akan menyemai lagi cinta saya pada suami, tidak akan sadar bahwa suami saya selama ini adalah suami yang walau dengan segala kekurangannya masih tetap suami yang terbaik untuk saya dan tidak kalah dengan suami-suami lain yang dimiliki istri-istri lain..hehehehe..(soalnya sering ngiri ma suami orang lain hehehe, sekarang g deh)

Ceritanya karena harus “leyeh-leyeh” dikamar selama 2 hari, dari pada g ada kerjaan saya pun memilih-milih buku untuk di baca, yang kira-kira bisa menambah ilmu saya atau menggingatkan saya tentang rumah tangga (karena 2 bulan lagi mau ULTAH yang ke 2 nih..jadi ceritanya biar tambah sayang ma suami hehe).

Akhirnya terpilihnya buku The Real Dezperate Housewives-nya Asma Nadia. Buku ini sudah pernah di baca sih..tapi g ada salahnya sih untuk membaca buku yang bisa memberikan kita ibroh dalam membina rumah tangga.

Melalui buku itu saya jadi lebih terbuka melihat banyak sekali pengarang (istri-istri) yang menuturkan bahwa suaminya juga ternyata tidak jauh beda dengan prilaku suami saya, seperti “suaminya itu PELUPA n SEMBRONO banget” ah suami saya juga pelupa, Lupa nutup pintu depan rumah dari malam sampai subuh, lupa ngambil kunci sepeda motor padahal sepedanya diparkir di depan rumah dan rumah ditutup, lupa matiin kran sehingga hampir 2 jam air meluber kemana-mana, tapi lahamdulillah g pernah lupa dengan saya dan Bima..hehehe

Ada yang rumah tangganya dipenuhi dengan harta melimpah, tapi suaminya “SUKA MAIN PUKUL dan MENCACI MAKI”..Alhamdulillah walaupun bisa dibilang gaji saya dan suami untuk tahun ini habis di hari pertama gajian dan selanjutnya numpang makan di rumah Ibu, keluarga kita bahagia dan suami tidak pernah membentak saya, mencaci apalagi main pukul (walaupun beliau SABUK HITAM DAN 1 di JuiJitsu loh..)

Kisah salah satu pengarang mengatakan “MERTUA KEJAM” Alhamdulilllah mertua saya, walaupun pendiam insyAllah mencintai saya seperti anaknya sendiri.

Nadhiora Kalid menceritakan tentang suka dan dukanya jauh dari suami..hidup dipinggiran kota yang kalau kemana-mana harus melewati pematang sawah yang panjang dan kalau malam suka ada penjagal..hii ngeri banget kan…dan kalau anak sakit harus pontang-panting sendirian belum lagi kalau sakitnya malam hari…Alhamdulillah suami, dan juga orang tua setiap saat akan menemani dan bersedia melakukan apa saja untuk saya dan si kecil..kalau malam hari aja si kecil suka di gendong ayahnya dari pada ibunya..hehehe thx y Mas..

Dan puncaknya hari kedua saya tiba-tiba ingin sekali menelp teman yang sudah lama tidak berjumpa, dia sudah punya anak dua yang jaraknya dekat sekali, ceritanya dia KB dan selama 5 bulan selalu mengeluarkan darah, saya pun mennayakan mengapa tidak diperiksakan dan jawabnya membuat saya tersentak “Wong yang punya aja g ngurus kok”..ha…”lagian ngajak anak dua..berat..”, kalo ditinggal dirumah gimana??..”Wah di pukuli ayahnya nanti kalau cerewet”..Allah, Alhamdulillah ternyata SAYA TIDAK SENDIRI dan kehidupan saya Alhamdulillah lebih baik dari pada teman saya tersebut.

Suami dengan segala kekurangannya, pelupa, sembrono, jarang kasih kabar (tapi bukane macem-macem), tetapi beliau orangnya tekun mencari nafkah, akan cerewet kalau saya sakit dan tidak mau periksa dan dengan hati senang mengantarkan saya, beliau sangat sayang pada anaknya, walaupun kata orang pendiam beliau akan menjadi orang yang rame kalau di dekat si Kecil..ada saja yang dibicarakan dengan anaknya, dan tidak pernah sekalipun ada kata yang keluar dari mulut nya yang menyakiti si kecil dan saya… Akhirnya saya dengan berkaca-kaca menatap suami saya dan semakin tumbuhlah cinta saya pada beliau…dan insyAllah semakin mantap melanjutkan hidup dengan beliau..semoga mawaddah wa rohma ya mas..

Rekreasi Oh Rekreasi…

Seperti biasa akhir tahun di SMPN 1 Porong selalu diadakan rekreasi baik itu keluarga ataupun rekreasi pegawai.

Kebetulan akhir tahun ini Pak Kepsek mengajak para karyawan saja, dan rencananya ke Jakarta-Bogor-Bandung naik Kereta api selama kurang lebih 6 hari…aduh..lama banget kan????tapi sueneng banget deh..

Dengan bahagia berita ini saya bawa kerumah. dengan bahagia pula saya menceritakan berita ini ke ayah,ibu,suami dan adek..ternyata oh ternyata tanggapan mereka sama

“TIDAK BOLEH IKUT”!!!!

Ah padahal ingin ikut…setahun kerja pengen ngelepas penat di daerah lain yang penuh petualangan,melihat daerah lain yang nantinya pasti akan menimbulkan banyak sekali ketertarikan, ide-ide lain yang menyegarkan…tapi apa daya mereka juga betul sih…takut si Kecil sakit kalau dibawa, kalo di tinggal Si Kecil nanti nyari ibunya itu masih mending kalo si kecil lupa ma ibunya karena lama ditinggal piye hehehehe…jangan sampe deh…

So…bulan Mei, karena itu anniversary n bulan lahirnya si Bima biar nggak dirumah aja kita ke BATU aja yuk…..

Anak didikku dan Internet

Kalau anda adalah seorang guru SMP mungkin dalam sanubari anda ada yang sedang bercerita seperti saya…

Melihat teknologi sekarang ini saya sangat senang sekaligus miris..senang karena dengan teknologi yang canggih khususnya internet seorang guru akan mempunyai referensi yang banyak sekali untuk mematangkan materinya dan anak didik saya tidak usah repot-repot untuk membeli buku lebih banyak karena ulangan bisa paperless, buku bisa di download, istilahnya ilmu terbentang luas di internet. kalo dulu ada istilah buku jendela dunia sekarang di lengserkan oleh internet.

Sangat miris karena dengan adanya internet juga menjadikan anak didik kita yang ilmunya setengah-setangah atau kadang ikut-ikutan menjadi salah langkah dan tidak bijaksana menggunakan teknologi yang ada.

Kadang saya berfikir kitakah yang salah, kurang menjaga mereka, kurang memberi mereka pengertian dan ilmu yang cukup. atau Apakah salah Orang tua yang kadang menitipkan anak mereka sebagai barang bukan sebagai manusia, sehingga orang tua sering lupa jika anak mereka juag perlu diperhatikan tidak hanya disekolah saja dan orang tua juga lupa silaturahmi dengan guru.

Kemudian saya berfikir lagi tidak mungkin seorang guru cuek terhadap murid-muridnya, tidak mungkin orang tua juga seperti itu.lalu siapa yang salah…Anak didik kita kah???pencetus tknologikah??

ah berhenti kita menyalahkan orang-orang yang terkait dengan semua ini, selagi kita bisa dari individu kita sendiri harus bisa mengetuk nurani anak didik kita, menyadarkan mereka dengan bijaksana tidak hanya sekedar peraturan atau tat tertib dengan saksi yang seterusnya dilanggar dengan ponggah oleh mereka.

Lalu saya pun mulai berdemonstrasi dengan setiap siswa, setiap kelas melalui media apa saja. mading, facebook,poster dan saya tebarkan semua itu dipenjuru sekolah untuk bijaksana menggunakan IT dan peringatan akan dosa…